Senin, 29 Juli 2013

win win solution



Pernahkan anda mendengar istilah Win-Win Solution? Atau pernah mengalami situasi seperti itu? Istilah ini umum terjadi saat kita bernegosiasi atau saat kita menghadapi situasi konflik. Win-win solution secara sederhana dapat diartikan suatu situasi dimana para pihak (umumnya dua pihak) memperoleh keuntungan dan atau kerugian yang relatif seimbang saat memutuskan suatu permasalahan yang melibatkan kepentingan para pihak tersebut.
Dalam situasi bisnis, politik maupun sosial sering kita dihadapkan pada benturan kepentingan dengan pihak lain. Situasi ini terkadang sulit diselesaikan bahkan kemudian tidak jarang yang harus dilanjutkan dalam jalur hukum. Berlarut-larutnya penyelesaian konflik dan tidak tuntasnya negosiasi sering sekali berpangkal pada egoisme para pihak sendiri yang hanya melihat kepentingan sendiri dan mengabaikan kepentingan pihak lain.
Ketidakjujuran dan ketidakterbukaan merupakan faktor lain yang turut menyuburkan konflik dan menghambat proses negosiasi. Melihat permasalahan dari perspektif yang tunggal atau dari satu sisi saja turut memperkeruh penyelesaian suatu konflik. Keengganan melihat permasalahan secara menyeluruh dengan turut mempertimbangkan perspektif phak lain membuat penyelesaian konflik sulit tercapai.
Keinginan untuk menang sendiri turut menyumbang kegagalan sebuah negosiasi. Tidak memberikan kesempatan pihak lawan untuk memperoleh secara objektif dan adil apa yang menjadi tuntutannya merupakan hambatan terhadap penyelesaian suatu konflik.
Seorang pakar dalam bidang manajemen, perilaku organisasi dan komunikasi – Michael LeBoeuf, Ph.D – mengatakan jika orang hanya ingin mendapatkan apa yang ia inginkan dengan tidak memperdulikan kepentingan apapun dari pihak lain maka situasi ini biasanya akan menghasilkan perang, perceraian, tuntutan hukum, sakit hati, hilangnya pelanggan dan berakhirnya suatu hubungan bisnis. Ia menyebutkan perlunya pendekatan win-win solution, yaitu bekerja dengan pihak lain untuk menemukan solusi terbaik yang menguntungkan semua pihak.

Michael LeBoeuf, Ph.D, menganjurkan beberapa cara untuk melakukan pendekatan win-win solution dalam rangka menyelesaikan konflik secara konstruktif, sebagai berikut :
  1. Anda harus fokus terhadap tujuan yang ingin anda capai. Anda harus yakin terhadap apa yang akan anda putuskan. Seperti menetapkan keuntungan yang ingin anda raih, mendapatkan harga yang murah dari pemasok atau meluaskan pangsa pasar.
  2. Anda harus bisa mengendalikan emosi dengan cara meredakan emosi dari masalah yang dihadapi. Cobalah berpikir anda sebagai pihak ketiga yang sedang mengamati dua pihak lain yang berkonflik. Jangan terseret emosi dan amatilah masalah tersebut dengan objektif.
  3. Anda harus memahamai betul tugas anda dan lakukan tugas tersebut. Cari tahu apa yang diinginkan pihak lain. Konflik terjadi karena orang memiliki kepentingan lain dan melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda. Letakkkan diri anda di posisi yang berbeda. Pahamilah posisi mereka dan coba rasakan jika anda menjadi mereka.
  4. Fokuslah pada masalahnya bukan pada orangnya. Jangan bertindak defensif atau menjadi emosional. Berkomunikasilah dengan cara yang hangat dan tidak mengvonis. Jangan tergesa-gesa menuju solusi, jangan menyela atau menantang, ciptakan posisi interaksi yang positif.
  5. Setelah memahami posisi masing-masing lalukan pertukaran pendapat dan gagasan. Jangan langsung mengevaluasi gagasan atau pendapat orang lain, catat saja dan renungkan. Secara bertahap buat solusi semakin mengerucut, ingat : lakukanlah secara bertahap, tidak melompat dan jangan tergesa-gesa.
  6. Pada saat sampai pada solusi yang memuaskan, sepakati dan terjemahkan kedalam tindakan. Jangan bersikap untuk berupaya mendapatkan semua yang kita inginkan. Berikan secara adil apa yang menjadi bagian pihak lain. Kita harus dapat mempertahankan jalinan hubungan yang harmonis dan ciptakan situasi agar semua pihak yang terlibat perundingan keluar dengan situasi yang nyaman. Jika ada hal-hal prinsip tentang kesepakatan maka hal tersebut perlu dituangkan secara tertulis dan ditandatangani para pihak.
Inti pendekatakan win-win solution adalah adalah adanya sebuah solusi yang memuaskan semua pihak, bukan kemenangan satu pihak, atau kemenangan semu. Semua pihak harus mendapat keuntungan atau kerugian yang proporsional sesuai dengan posisi objektif para pihak yang terlibat.
Menutup tulisan ini layak kutip sebuah pandangan dari pakar manajemen dan pengembangan kepribadian Robert E. Dittmer, yaitu :
“Keputusan mufakat hampir selalu menghasilkan keputusan yang bermutu lebih bagus serta penerimaan dan pelaksanaan kelompok dengan segera

Kamis, 25 Juli 2013

TRIP TO SURIAN PART 2
Surian ternyata

TRIP TO SURIAN

Surian, kecamatan yang cukup jauh..., berbatasan langsung dengan kabupaten Subang dan Indramayu. kurang lebih 35km atau 1 1/2 jam perjalanan menggunakan sepeda motor dari pusat kabupaten Sumedang.

Surian mempunyai Alam yang sangat asri serta masyarakatnya yang ramah menjadikan kita merasa segar dan betah apabila berkunjung ke sana.

Ada 9 desa di kecamatan ini, akan tetapi hanya ada 6 desa yang mendapat program dari PNPM Mandiri, serta ada 7 kegiatan didalamnya. dengan di guide oleh mang Farli yang bertugas sebagai fasilitator teknik di sana kami melakukan perjalanan yang asyik sambil ngabuburit menunggu buka puasa.

Jalan menuju surian ini mirip alur kehidupan kita (kadang mulus kadang rinjul) hehehehe, lewat jembatan dengan alas kayu, gerombolan sapi yang lagi menuju tempat merumput, serta segerombolan manusia yang sedang mengaspal jalan....... (hehehe punten nyak mang, ngiring ngalangkung!!!).
Perhentian kami yang pertama adalah di desa surian, kami disuguhi pemandangan yang sangat indah yang konon menurut mang farli bukit yg diseberang itu adalah indramayu (wadooo....,pantesan asa jauh mang), di sana kami melihat pula pohon2x jati yang masih kecil, menurut mang farli di surian ini terkenal juga dengan kayu jatinya. ketika sdng asyik menikmati pemandangan muncul bapak PJOK hendak menuju kantor kecamatan, akhirnya setelah di sepakati perberhentian kedua adalah kantor kecamatan.

Selesai di kecamatan kami menuju kantor UPK Surian, kantornya bersih rapih cuma teu di suguhan da bulan puasa hahahaha........
di UPK mang farli bercerita bahwa di desa Ranggasari baru selesai pembangunan jalan rabat beton dari anggaran tahun 2013, wuueeyyyy...., rapi kerjaanna bray, teu percaya ? tah tingali we photona
hade mang......... celius.....
ada rasa bangga jadi bagian dari PNPM Mandiri kalo ngeliat ini, bangga dengan di fasilitatori oleh punggawa PNPM, jalan rapi tersebut bisa dinikmati oleh warga desa ranggasari.
jangan salah loh masih ada program2x lain yang di motori oleh PNPM Mandiri Perdesaan di kecamatan surian ini, tapi karena keterbatasan waktu, ntar deh di sambung lagi karena saat ini rencananya kami akan menuju desa suriamukti yang katanya sedang di aspal ???? (naha di aspal nyak????). tunggu aja ceritanya....


Rabu, 24 Juli 2013



Yuuu.... mariiiii, photo bareng obos di depan kantor RMC III Jawa Barat, biar lagi puasa wajah tetap semangat, hehehehe....., semangat buat pulang ke markas masing masing.

Pelatihan di RMC III Bandung, 

Bulan Romadhon adalah bulan penuh rahmat, pada bulan ini pula AssMiss PNPM Mandiri Perdesaan Jawa Barat mengadakan pelatihan "swadaya" (hehehehe) di markas Bos AssMiss seputaran Margacinta Bandung.

Ada yang beda pada penampilan personil AssMis sekarang ini, coba perhatikan....., mereka menggunakan seragam, yak..., seragam AssMis yang baru telah dibagikan. (buat yg tdk hadir, aduuuh rugi ciiinnn........), thank's buat teh Eva, semoga Alloh SWT membalas kebaikanmu.

Pada pelatihan kali ini salah seorang personil asal garut Bung Reza W membawakan materi tentang NgeBlog Gre'tong di Blogspot, antusias sangat terlihat dari para punggawa Assmis ini, tercermin dari pertanyaan2x yang keluar (atau mungkin nggak paham yah...??). 


Semangat Assmis PNPM Mandiri Perdesaan Jabar, terus inovasi, jangan menyerah.