Jalan berkelok dan menanjak, kanan kiri terlihat bukit-bukit kecil nan elok, aura mistik pun terasa saat masuk gerbang gapura dengan tulisan selamat datang di Desa Dayeuhluhur.
Dayeuh artinya kota dan luhur artinya tinggi, karena letaknya ditempat yang tinggi ini dinamakan Dayeuhluhur. Dayeuhluhur Kecamatan Ganeas ini terkenal dengan pesona sejarahnya. Sejarah mencatat, bahwa di tempat ini pernah menjadi pusat Pemerintahan Kerajaan Sumedang saat melawan penjajahan Belanda. Di tempat ini pula terdapat makam putri Harisbaya istri dari Prabu Geusan Ulun. Karena itu, kini Dayeuhluhur telah di kenal oleh masyarakat Sumedang maupun luar Sumedang khususnya sebagai tempat wisata ziarah.
Setiap bulan muharam tiba, tempat ini ramai dikunjungi ada yang ziarah maupun hanya sekedar berwisata. Naik sedikit di atas bukit, terdapat pula peninggalan tongkat yang dikenal oleh masyarakat Sumedang sebagai tongkat Mbah Jaya Perkasa yang tak lain adalah patih dari Kerajan Sumedang Larang dan dari tempat inilah kita dapat melihat indahnya kota Sumedang dan sekitarnya.
Tak hanya pemandangannya yang indah dan makamnya yang bersejarah, di Dayeuhluhur juga tepatnya di Dusun Dayeuhluhur masyarakatnya kini berusaha memanfaatkan potensi kekayaan alamnya dengan membuat beberapakerajinan terutama kerajinan makanan untuk lebih meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Sedikit sentuhan oleh Unit Pengelola kegiatan (UPK) PNPM Mandiri Perdesaan Kecamatan Ganeas dalam mendorong kreatifitas masyarakat Dayeuhluhur melalui pelatihan-pelatihan agar dapat lebih memanfaatkan potensi yang ada,kini hasilnya tidak sia-sia,Kelompok Simpan Pinjam Perempuan (SPP) Rengganis namanya,yang merupakan kelompok binaan UPK Kecamatan Ganeas ini bisa memproduksi hingga 70 kilogram kripik pisang yang dijual dengan harga Rp. 25.000 per kilonya. Sehingga jika dikalikan, bisa mencapai Rp. 1.750.000 per harinya yang dihasilkan oleh Kelompok Rengganis ini.
Kelompok Rengganis,yang diketuai oleh Nengsih ini, sudah berdiri hampir lima tahun yang lalu tepatnya terbentuk pada tanggal 2 maret 2008, dengan jumlah anggota berawal hanya 8 orang saja ditambah modal awal juga yang paspasan.Namun,dengan adanya bantuan pinjaman dari UPK Kecamatan Ganeas sebesar Rp. 15 juta produksi yang awalnya terbatas, juga hanya memproduksi kripik pisang saja, kini seiring kerja keras dari anggotanya dan dengan motivasi yang luar biasa,Kelompok Rengganis mengalami banyak kemajuan, bisa dilihat dari produksinya yang terus meningkat dan sekarang juga untuk lebih menarik peminat, kelompok Rengganis mulai menggunakan bahan baku lain seperti singkong dan umbi talas.
Kini terkenal hasil kreatifitas kelompok Rengganis menghasilkan berbagai jenis nama seperti Kripik pisang Edan, kripik singkong dan kripik talas, kemudian dari pemasaranpun dari awalnya hanya disekitar Sumedang sekarang sudah mulai merambah ke kota lain.
Menurut Sri atau yang lebih akrab dipanggil Enci salah satu anggota Kelompok Rengganis, bahwa produksinya kini sudah dikirim ke Kabupaten Subang, Purwakarta, Bandung, Cirebon
dan malahan sampai keluar jawa yaitu ke Pontianak Kalimantan.
Dampak positif juga dirasakan oleh para anggotanya, dengan masuk menjadi anggota kelompok bisa mencukupi kebutuhan masing-masing anggotanya, selain mengurangi jumlah pengangguran, diharapkan Kelompok Rengganis bisa menjadi contoh bagi kelompok lain agar bisa lebih memanfaatkan potensi yang ada disekitarnya. Bahkan, Enci berharap kedepannya bisa memproduksi lebih banyak lagi dan juga bisa memperkenalkan salahsatu contoh kreatifitas masyarakat Desa Dayeuh Luhur.**[Acep]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar