Senin, 29 September 2014

PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM KEGIATAN PNPM MANDIRI PERDESAAN

kaum ibu begitu bersemangat dalam pembangunan
jalan rabat beton di dusun cipaok desa tarungjaya
kecamatan darmaraja
Dalam PNPM Mandiri Perdesaan ada prinsip Kesetaraan Gender, dimana setiap proses tahapan kegiatan harus ada peran serta yang seimbang antara kaum laki-laki dan perempuan, agar proses pengambilan keputusan tidak didominasi oleh kaum laki-laki dan tidak merugikan kepentingan kaum perempuan. Melalui kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan, sudah saatnya kaum perempuan berdaya, bangkit mengerahkan pikiran, waktu dan tenaganya untuk berkontribusi dalam kegiatan pembangunan di desa. Ada target minimal 50 % kaum perempuan harus hadir dalam setiap musyawarah dan harus 100% perempuan hadir dalam Musyawarah Khusus Perempuan (MKP).Contohnya dalam pembangunan Jalan Rabat Beton 1385 x 2.5 x 0.1 m berlokasi di Dusun Cipaok – Dusun Ciduging Desa Tarunajaya Kecamatan Darmaraja. Jalan tersebut merupakan jalan poros Desa Tarunajaya dan merupakan jalan penghubung Desa Cibogo apabila akan mengakses jalan Darmaraja ke Sumedang. Sebelumnya kondisi jalan tersebut sudah di aspal tetapi kondisinya berlubang dan bergelombang sehingga mengganggu aktivitas kegiatan transportasi di wilayah tersebut.
Pada dasarnya semangat swadaya ibu-ibu adalah untuk menggantikan swadaya sang suami karena pada saat itu sedang sibuk bekerja menggarap lahan pertanian. Dan juga dilatar belakangi persaingan antar dusun dimana antara Dusun Cipaok dan Ciduging selalu bersaing dalam pembangunan sehingga satu sama lain tidak mau kalah dalam hal tersebut. Hal memberi motivasi positif sehingga warganya untuk berlomba-lomba dalam memperbanyak swadaya. Jumlah swadaya yeng terkumpul sebanyak Rp. 38.767.500,- dari dana BLM sebesar Rp. 189.133.000,-, OP UPK Rp. 3.982.000 dan OP TPK Rp. 5.973.000. Jumlah Penerima manfaat Pria : 1925 orang, Wanita : 1812 orang , RTM Pria : 946 orang, dan RTM Wanita : 908 orang. Dalam pengendalian pelaksanaan pekerjaan prasarana kaum perempuan pun dilatih untuk menjadi masyarakat peduli dalam pemantauan pekerjaan fisik dan dibentuklah Tim Pemantau Perempuan.
pelatihan tim pemantau perempuan kecamatan darmaraja
Kaum perempuan yang mau menjadi relawan sebagai pemantau pelaksanaan pekerjaan fisik dipilih di musyawarah desa sebanyak 9 orang per desa. Mereka dilatih di kecamatan selama satu sampai dua hari dibekali ilmu pengetahuan dan ketrampilan dalam pemantauan pekerjaan prasarana dengan metode yang sederhana yang dapat dilaksanakan oleh mereka. Terbukti dengan dibekali pengetahuan dan ketrampilan, kaum perempuan yang asalnya awam tentang kualitas bahan material dan kualitas pekerjaan teknik dapat membedakan kualitas bahan dan pekerjaan yang baik sehingga dapat memberikan saran dan koreksi apabila ada pekerjaan yang kurang sesuai dengan Desain/RAB yang telah, Dan biasanya kaum perempuan sangat berani menyuarakan kebenaran, apabila menemukan kejanggalan dalam pekerjaan fisik mereka langsung meluruskan pekerja dan menyampaikan kepada TPK.
partisipasi perempuan dalam pembangunan jalan
rabat beton di desa sukaluyu kecamatan ganeas
Mengapa pelibatan kaum perempuan dalam proses pembangunan menjadi penting, hal ini terjawab setelah kaum perempuan merasakan manfaatnya, setelah mereka perjuangkan dalam usulan desa maka jalan yang selama ini rusak dan menghambat aktivitas transportasi anak-anak mereka saat berangkat sekolah sekarang telah menjadi jalan yang layak untuk dilalui. Aktivitas kegiatan warga pun menjadi lancar kembali,
Selain itu, dengan terjunnya kaum perempuan dalam pekerjaan fisik dan pengawasannya memberi semangat tambahan bagi kaum laki-lakinya dan mempercepat progress pekerjaan karena nilai swadaya menjadi bertambah sebagai gambaran bahwa kaum perempuan lebih besar pengorbanannya untuk kelancaran pembangunan di desa, rata-rata mereka memberikan swadayanya secara total tidak mengharapkan bayaran upah.
Pemanfaatan POS YANDU oleh kaum perempuan
dan anak-anak di desa Sirnasari kec. Jatinunggal
Hal ini sangat menguntungkan bagi desa karena akan menambah kualitas dan kuantitas pekerjaan. Jadi… jangan anggap kaum perempuan ini tidak bisa berbuat apa-apa, asal diberi porsi yang jelas maka mereka akan berkontribusi secara optimal. Terus berjuang kaum perempuan Indonesia……….(@qihira)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar