Rabu, 25 Juni 2014

Sepenggal Kisah UPK Tanjungkerta Pasang Surut Kini Mendulang Prestasi

(RBM Kab. Sumedang)

Meraih sukses tidak semudah membalikan telapak tangan, perjalanan 10 tahun lamanya bukan waktu yang singkat untuk dijalankan, pasang surut kenyang dirasakan. Namun, dengan terus kerja keras dan inovasi tiada henti kini berbuah manis.

Rencana tanpa kerja hanyalah omong kosong tapi kerja tanpa rencana adalah konyol. Itulah motto yang selalu dipegang dalam mengawali sebuah karya. Dengan perencanaan yang matang akhirnya dapat menghasilkan karya sebagai bukti nyata yang cukup dibanggakan dan langsung dirasakan manfaatnya oleh khalayak banyak.

“Oktober 2003, awal kiprah saya bergelut di Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Kecamatan Tanjungkerta. Perjalanan keterlibatan di PNPM ini sejak Kecamatan Tanjungkerta ditetapkan sebagai salahsatu kecamatan penerima dana bantuan Program Pengembangan Kecamatan (PPK), dalam program semua usulan berasal dari masyarakat (bottom- up), sosialisasi dilakukan kepada masyarakat oleh Fasilitator Kecamatan (FK),” tutur Lena Rosliana, Ketua UPK Kecamatan Tanjungkerta mengenang awal kiprahnya sepuluh tahun silam.

Saat program ini tiba, Lena hanya pengurus pengurus KarangTaruna di Desa Banyuasih. Ketika sosialisasi program dilaksanakan di desa, terbersit dalam benaknya merasa terpanggil untuk terlibatlebih jauh dalam kegiatan program ini. Bahkan, Lena dipilih dan dicalonkan oleh masyarakat Desa Banyuasih untuk ikut serta dalam pemilihan pengurus UPK ditingkat Kecamatan Tanjungkerta. Sehingga dengan dorongan masyarakat itulahsemakin menguatkan tekadnya.

Tes pengurus UPKwaktu itu diikuti oleh 22 peserta dari 11 desa di Kecamatan Tanjungkerta. Dari beberapa kali tes, akhirnya terpilih 6 orang peserta terbaik yang selanjutnya dalam musyawarah antar desa (MAD)tingkat kecamatan, disampaikan visi dan misi calon pengurus. Akhirnya peserta MAD yang terdiri dari perwakilan masyarakat se-kecamatan, memilih dan menetapkan 3 orang Pengurus UPK dan Lena salahsatunya. “Saat itu saya terpilih menjadi Ketua UPK Kecamatan Tanjungkerta hingga kini terus berkiprah di UPK,” tuturnya. 


Dengan adanya PNPM, lanjut Lena, Tanjungkerta terus giat melakukan pembangunan sarana infrastuktur seperti jalan rabat beton, irigasi, jembatan, hingga produksi yang berbasis pada perekonomian masyarakat miskin, sehingga bisa maju dan mandiri dibawah binaan dengan bantuan modal dari UPK Tanjungkerta ini. 


PNPM, merupakan salah satu program yang diluncurkan pemerintah dalam rangka pengentasan kemiskinan. Keberhasilannya program ini sangat signifikan hingga dirasakan masyarakat, dimana masyarakat itu langsung terlibat dalam setiap langkah dan tahapan sehingga benar benar menjadi subyek pembangunan. 


Bukti hasil jerih payah dan kinerja seluruh pelaku PNPM Tanjungkerta serta dukungan dari semua pihaktahun 2012 lalu UPK Tanjungkerta meraih Juara I siKompak Award tingkat Propinsi Jawa Barat. 


“Kami bangga bisa ikut dalam pengelolaan program ini, karena UPK benar benar bisa terlibat langsung dalam upaya pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. Kami bisa mencurahkan seluruh kemampuan sehingga bisa meraih kesuksesan,” ujar ibu dua anak ini yang juga jebolan UNPAD. 


Di UPK Tanjungkerta, kegiatan pemberian pinjaman modal melalui kegiatan SPP dan UEP mampu meningkatkan perekonomian masyarakat terutama mereka yang mempunyai usaha kecil, dimana dengan adanya pinjaman itu mereka ternyata bisa meningkatkan usahanya karena mudahnya akses yang diberikan oleh program PNPM itu.

Sementara penguatan kelompok dengan cara pendampingan rutin terhadap kelompok dengan tujuan mendorong agar tertib administrasi, pembuatan peraturan kelompok secaratertulis, mendorong terakumulasinya tabungan kelompok. Selain itu, dilakukan pembinaan pembinaan kepada pemanfaat pinjaman yang bermasalahuntuk menyelesaikan tunggakkan demi kelancaran,keberhasilan dan pelestarian program.

Sehingga asset UPK Tanjungkerta, kini telah mencapai Rp. 2.870.938.315 dengan modal awal sebesar Rp. 1.139.030.000 sehingga mengalami pertumbuhan sebesar 254%. Adapun kelompok pemanfaat dari jumlah 143 kelompok menjadi 189 kelompok yang terdiri dari 101 kelompok Simpan Pinjam Khusus Perempuan (SPP ) dan 88 kelompok Usaha Ekonomi Produktif (UEP), sehingga ada kenaikan jumlah kelompok penerima manfaat sebesar 33% .

Dari keberhasilan tersebut, UPK Tanjungkerta kini tidak sepi sepinya didatangi dari berbagai wilayah untuk melakukan studi banding maupun kunjungan seperti studi banding dari UPK Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung, Studi banding dari Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyumas, Kunjungan Suport World Bank, KunjunganWorld Bank Pamsimas, kunjungan Jurnalis World Bank yang langsung melakukan wawancara pemanfaat bidang pendidikan PNPM Generasi di Desa Gunturmekar, termasuk kunjungan study banding
International Training Result Base Management yang pesertanya terdiri dari beberapa negara di asia fasifik.[iyef/Indang]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar